JAKARTA-MARITIM : Sea Indonesia 2025 merupakan ajang pertemuan yang penting bagi para pelaku industri maritim dan pengguna jasa, serta menjadi platform strategis untuk bertukar informasi, teknologi, dan inovasi terbaru di bidang industri maritim.
Di samping itu, sekaligus juga menjadi jembatan penghubung pelaku industri dengan peluang bisnis baru yang berharga, serta mendorong peningkatan daya saing industri maritim Indonesia di kancah global.
“Dalam perekonomian nasional, industri maritim Indonesia memegang peranan yang sangat penting. Pada tahun 2024, sektor maritim Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan dalam berbagai sub-sektor, seperti perikanan, transportasi laut, dan industri galangan kapal,” kata Direktur industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Mahardi Tunggul Wicaksono, saat membacakan sambutan Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Setia Diarta, ketika membuka secara resmi Sea Indonesia 2025, di JIExpo Kemayoran, Rabu (14/5).
Menurut data BPS, kontribusi sektor perikanan terhadap PDB nasional mencapai 2,6%, sementara sektor transportasi laut dan logistik menyumbang sekitar 5%. Pertumbuhan yang signifikan ini tidak lepas dari berbagai kebijakan dan inisiatif yang diterapkan oleh pemerintah untuk memperkuat infrastruktur dan memodernisasi armada kapal.
Ditambahkan, industri perkapalan juga memegang peran penting dalam sistem logistik nasional dan perekonomian maritim. Saat ini terdapat sekitar 342 industri galangan kapal yang tersebar di 29 provinsi, dengan kapasitas fasilitas terbesar mencapai 300.000 DWT, dan menyerap lebih dari 46 ribu tenaga kerja.
“Industri perkapalan nasional telah mampu membangun beragam jenis kapal, mulai dari kapal niaga, kapal penumpang, hingga kapal perang. Hal ini didukung oleh 127 perusahaan komponen kapal bersertifikasi marine class. Selain itu, hingga saat ini tercatat 560 sertifikat TKDN telah diterbitkan, dengan tingkat kandungan lokal berkisar antara 10,24% hingga 81,35%,” ungkap Tunggul.
Sementara CEO PT Kshatriya Piningit Kamulyan, Johnson W Sutjipto, mengatakan Sea Indonesia 2025 kembali digelar tahun ini. Pameran kemaritiman terbesar dan terlengkap di Indonesia tersebut berlangsung 14-16 Mei 2025. Menghadirkan lebih dari 150 peserta dari dalam dan luar negeri, pameran ini menjadi ajang bertemunya pengusaha kemaritiman Indonesia dan internasional untuk membangun kolaborasi bisnis. (Muhammad Raya)