JAKARTA – MARITIM : Sebagai negara kepulauan yang mayoritas wilayahnya berupa perairan laut, Kementerian Perindustrian terus mendorong pengembangan industri rumput laut ke arah hilir. Menurut penilaian, menginat posisi Indonesia merupakan penghasil rumput laut tropis terbesar di dunia, maka potensi pengembangan industri hilir sangat terbuka. Tetapi hingga saat ini sebagian besar rumput laut Indonesia masih lebih banyak diekspor, karena industri hilir dalam negeri yang menyerap produk hulu masih sangat kurang. Merujuk ke data Komisi Rumput Laut Indonesia, menunjukkan bahwa sekitar 80% produksi rumput laut pada tahun 2017 lebih banyak dikirim keluar negeri.
Sebagai negara dengan garis pantai terpanjang, rumput laut menjadi komoditas yang dapat tumbuh subur di daerah pesisir. Data Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) menunjukkan terdapat 12 juta hektare wilayah yang berpotensi untuk budidaya rumput laut. Akan tetapi, hanya sekitar 2,25% dari seluruh luas wilayah tersebut atau hanya 267,8 hektare yang telah dimanfaatkan. Menurut hasil kajian, pemanfaatan luas wilayah yang sebesar 2,25% tersebut pada tahun 2017 mampu memproduksi rumput laut sebanyak 10,8 juta ton. Dengan jumlah produksi tersebut, nilai ekspor sebesarnya tercatat mencapai US$158,8 juta.
Sehubungan dengan hal tersebut, Abdul Rochim Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin mengatakan pihaknya mendorong agar industri pengolahan rumput laut, seperti karagenan bisa berkembang. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk menarik investasi di sektor ini adalah dengan memberi insentif berupa tax allowance.
“Selain itu, Kemenperin juga mengusulkan agar investasi produk rumput laut setengah jadi dibatasi dan hanya diizinkan kalau terintegrasi dengan hasil produk hilirnya seperti refined carragenan” ujar Rochim Kamis (27/6/2019).
Selain itu, Kemenperin juga mendorong produk olahan rumput laut non pangan, seperti cangkang kapsul berbasis rumput laut. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin juga menyebutkan bahwa saat ini di Indonesia terdapat sebanyak 13 perusahaan yang mengolah rumput laut menjadi karagenan. (Mrt/2701)