JAKARTA-MARITIM : Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada 2021-2024 akan kejar 3 program prioritas sehingga PNBP sektor KP dapat naik dan menambah kesejahteraan masyarakat.
Prioritas itu, meningkatkan PNBP sub sektor Perikanan Tangkap, pengembangan perikanan budidaya didukung BRSDM dan membangun kampung perikanan budidaya air tawar, payau dan laut. Seperti Kampung Lobster, Lele, Nila, Kakap hingga Kampung Rumput Laut.
“Saya mohon dukungan agar PNBP Perikanan Tangkap tidak lagi Rp595 miliar, tapi bisa lebih tinggi, untuk kepentingan bangsa,” ujar Menteri KP, Sakti Wahyu Trenggono, saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR, di Jakarta, Rabu (27/1).
Menurutnya, alasan dipilih perikanan budidaya untuk menjaga ekosistem laut dan darat, yang dikembangkan oleh hasil penelitian dan penerapan inovasi teknologi. Apalagi, tren dunia memilih jalan itu, seperti Jepang, Norwegia hingga Tiongkok.
“Saya sedang mereview semua. Produksi budidaya 10-15 tahun ke depan akan naik tajam, sementara produksi perikanan tangkap akan turun tajam, sehingga ekosistem dan populasi ikan di laut terjaga. Dampaknya, generasi berikut masih akan terpenuhi nutrisinya dari hasil perikanan,” ujarnya.
Sedangkan Kampung Perikanan Budidaya untuk mendorong ekonomi masyarakat, khususnya di masa pandemi saat ini. Kampung itu diplot jadi sumber ekonomi baru yang tak hanya diisi kegiatan produksi tapi juga aktivitas ekonomi lain.
“Kegiatannya hulu hilir. Lalu ada industri sebagai proccesing bagi pasar lokal atau ekspor,” katanya.
Hemat Rp157,6 miliar
Pagu anggaran KKP tahun 2021 dihemat Rp157,6 miliar oleh Menkeu untuk refocusing dan realokasi. Sehingga pagu APBN jadi Rp6,49 triliun dan anggaran eselon I juga berubah dari Rp8 miliar hingga tertinggi Rp29 miliar.
Komisi IV meminta KKP mengusulkan kembali anggaran tambahan pada 2021 ke Kemekeu. Sebab program dan kegiatan di KKP merupakan ujung tombak ketahanan pangan unggulan sesuai UU 18 tahun 2012 tentang Pangan. Termasuk meningkatkan pengawasan program dan kegiatan di setiap eselon I secara internal. Sehingga penyerapan anggaran dapat optimal. (Muhammad Raya)