NTT SIAP PASOK 37 PETIKEMAS GARAM

Surabaya – Maritim

 KRISIS garam di Indonesia yang kian terasa memasuki semester II/2017 tak saja mnggoyahkan sendiperekonoian mayarakat, tetapi juga dinilai “lucu” terjadi di negara kepulauan yang pernah berjaya di sektor industri ini. Masa kejayaan industri garam yang pernah melambungkan Madura dengan sebutan “pulau garam”, kini tinggal berupa sisa bagunan pabrik, perumahan danpeluhan khusus di Kalianget, Sumenep. Ladang pegaraman, mesin, gudang serta dermaga di ujung timur “Songenep” (sebutan dalam lafal lokal) semua lumpuh, konon akibat kebijakan impor.

Read More

Untuk menlong kondisi terebut, pemerintah berupaya pemenuhan pasokan garam dari dalam negeri sambil menunggu realisasi impor garam yang telah diberikan kepada PT Garam. Enggartiarso Lukita, Menteri Perdagangan menjelaskan harga garam akan kembali setelah pasokan tercukupi. Selain impor, pihaknya juga telah mengupayakan pemenuhan pasokan dari domestik. Jelasnya, Salasa 1/8/2017 kemarin: “Disamping impor, juga lakukan langkah darurat dengan menggelontorkan produksi lokal, berupa garam dari NTT melalui gerai maritim yang sudah berjalan dan diharap akan segera memenuhi kebutuhan pasar”.

Enggar menyebutkan, saat ini produksi garam di dalam negeri juga terus berjalan. Akhir pekan kemarin, Program Gerai Maritim Kementerian Perdagangan (Kemendag) dapat pasokan 14 kontainer garam. Pernyataan itu didukung keterangan Sihard Hajopan Pohan Direktur Logistik dan Sarana Distrribusi Kemendagyang mengungkapkan pasokan garam itu didapatkan dengan memanfaatkan tol laut, Kapal Motor Logistik Nusantara 1 yang telah bersandar di pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, akhir pekan lalu. Diharapkan, gelontoran tersebut mampu mencegah dan meredam kenaikan harga garam konsumsi.

Lebih jauh, Pohan memaparkan pasokan garam tersebut akan didistribusikan kepada PT Sumatraco (Surabaya) sebanyak 100 ton garam curah, UD Bayu Tirta Samudra (Pati) 80 ton garam curah dan 20 ton garam iodium, serta CV Karya Barokah (Pati) sebesar 80 ton garam curah. Pungkasnya: “Sampai saat ini, telah ada 37 kontainer garam di Sabu, Nusa Tenggara Timur yang siap diangkut”. ***ERICK A.M.

 

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *