Jakarta, Maritim
Kedalaman kolam dermaga TPK Koja direncanakan dikeruk untuk mencapai kedalaman -16 meter LWS dari sebelumnya kini -14 meter LWS.
Sekretaris Perusahaan TPK Koja, Nuryono Arief dalam perbincangan dengan Maritim hari ini (23/1) mengatakan, saat ini sedang dikaji teknis dan nilai investasinya untuk proyek pendalaman kolam tersebut oleh pemegang saham, yakni Pelindo II (IPC) dan Hutchison Port Indonesia (HPI).
“Kini proses pendalaman kolam sedang berjalan di JICT dan diproyeksikan menjelang akhir tahun 2017 ini, proses pendalaman kolam dermaga di TPK Koja,” kata Arief.
Dikatakan, proyek pendalaman kolam dermaga tersebut sebagai bagian dari komitmen pemegang saham sebagaimana tertuang dalam perjanjian kontrak lanjutan antara Pelindo II dan HPI. Nantinya, jika sudah mencapai kedalaman -16 LWS seperti halnya di dermaga NPCT-1 Kalibaru, maka JICT dan Koja bisa disandari kapal 4 ribu sampai 5 ribu TEU’s.
Throughput
Berdasarkan data, selama 2016 TPK Koja mencatat produksi bongkar muat sebesar 826.209 TEU’s (Twentyfeet Equivalent Units) dengan kunjungan kapal 659 call. Tahun 2015 realisasi bongkar muat di terminal ini sebesar 975.438 TEU’s. Dari realisasi 2015 tersebut, menurut Arief sebanyak 3.500 TEU’s limpahan dari kapal yang semestinya sandar di JICT namun karena adanya aksi mogok oleh pekerja JICT kala itu maka oleh manajemen Pelindo dialihkan ke TPK Koja demi terjaminnya pelayanan di Priok.
“Jadi dengan kondisi seperti itu, maka realisasi 2016 terjadi penurunan produksi secara kontektual sekitar 12,5 persen dibanding tahun 2015. Dan memang analisa makro perekonomian 2015 dan 2016 belum begitu bergairah,” katanya.
Ditambahkan Arief, perusahaan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada customer. Sebab, tandasnya, yang terpenting dan menjadi tantangan di saat ini adalah mempertahankan shipping line untuk tetap sandar di TPK Koja, di tengah kompetisi sejumlah terminal di Pelabuhan Priok. **A.Habib