Tegal, Jateng – Maritim
GUNA mewujudkan program industi kelautan berkesinambungan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali mendistribusikan alat penangkapan ikan ramah lingkungan, kepada nelayan di Kota dan Kabupaten Tegal masing-masing sebanyak 141 paket dan 129 paket. Terkait hal itu, Sjarief Widjaya Dirjen Perikanan Tangkap KKP Sjarief Widjaja, Selasa (14/11/2017) menjelaskan: “Kalau alat tangkapnya ramah lingkungan, ikan yang ditangkap lebih selektif. Karenanya bantuan alat tangkap ramah lingkungan ini saya harapkan dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk memanfaatkan sumber daya ikan yang makin melimpah itu secara lestari”.
Lebih jauh, Sjarief menyebutkan kebijakan KKP yang mewajibkan nelayan untuk menggunakan alat tangkap ramah lingkungan dan menindak keras praktik IUU (illegal, unreported, and unregulated) telah membuat stok ikan nasional meningkat. Stok ikan nasional pada 2013 sebanyak 7,3 juta ton, pada 2015 sebanyak 9,9 juta ton, dan terus meningkat pada 2016 mencapai 12,5 juta ton.
DJPT juga bekerja sama dengan BRI membuka gerai permodalan nelayan (Gemonel) untuk meningkatkan skala usaha termasuk memfasilitasi pengembangan alat penangkapan ikan ramah lingkungan. Untuk diketahui, di Jawa Tengah sampai kini fasilitasi permodalan untuk nelayan telah mencapai Rp138,3 miliar. Khusus untuk cabang Tegal, BRI juga sudah memfasilitasi permodalan dengan KUR mikro nelayan sebesar Rp.6,2 miliar dengan 573 debitur, sedang untuk KUR ritel mencapai Rp.5,5 miliar dengan 22 debitur.***MRT/2701