JAKARTA-MARITIM : Berawal dari laporan masyarakat sekitar kepada Bakamla RI bahwa terdapat sebuah benda besar yang jatuh dari ketinggian, personel Bakamla RI langsung melaporkan kepada pimpinan dan bergerak melakukan pencarian.
Menurut laporan awal, benda besar tersebut yang diperkirakan sebuah pesawat, jatuh di sekitar perairan antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).
Walaupun demikian, hal tersebut tidak dapat dipastikan, mengingat cuaca yang sedang turun hujan dan gelap. Untuk mengkonfirmasi hal tersebut, personel Bakamla RI langsung bergerak menuju titik jatuhnya pesawat menggunakan RHIB 611 sekira pukul 16.30.
Tidak berhenti disitu, Bakamla RI kembali mengerahkan 3 kapal susulan untuk memperkuat tim pencarian, yakni RHIB 612, RHIB 607, dan CAT 504. Tidak hanya mengangkut personel Bakamla RI, kedua kapal tersebut juga mengikutsertakan rekan-rekan wartawan yang turut mencari kebenaran dan perkembangan terkini atas kejadian jatuhnya pesawat.
Dikonfirmasi kemudian dari pihak Sriwijaya Air, bahwa benar salah satu pesawatnya mengalami hilang kontak setelah beberapa menit lepas landas. SJ-182 merupakan salah satu armada Sriwijaya Air dengan jenis Boeing 737-500. Mengangkut 50 orang penumpang yang terdiri dari 40 orang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi, serta 12 orang kru kabin. Direncakan pesawat tersebut bertolak dari Bandara Soekarno – Hatta menuju Pontianak.
Terus memperkuat unsur dan personel dalam tim pencarian pesawat, Bakamla RI juga mengerahkan salah satu kapalnya yang berukuran 80 meter, yakni KN. Pulau Nipah – 321. Total 5 kapal dan 130 personel Bakamla RI dikerahkan, di luar personel yang terus melakukan pemantauan di Kantor Pusat Informasi Marabahaya Laut (KPIML) yang berpusat di Mabes Bakamla RI.
Tim pencarian dari Bakamla RI dipimpin langsung oleh Direktur Operasi Laut Laksma Bakamla Suwito. Doa dan harapan terbaik bagi seluruh penumpang dan awak pesawat SJ-182, serta kepada seluruh tim yang terlibat dalam kegiatan pencarian. (Muhammad Raya)