JAKARTA-MARITIM : Komoditas kelautan dan perikanan kini bisa langsung ekspor dari Ambon ke Jepang dengan memangkas waktu hingga 50%. Dari semula butuh 24-26 jam melalui rute Ambon-Jakarta-Narita (Jepang) menjadi 13 jam Ambon-Manado-Narita.
“Kita patut berbangga, kini ekspor dari Ambon tidak perlu lagi ke Jakarta, jadi bisa lebih cepat,” kata Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Rina.
Tak hanya dari waktu, ekspor langsung ini juga menghemat biaya pengiriman. Jika semula biaya kirim rata-rata Rp42.000/kg menjadi Rp24.000/kg. Dimana ekspor dilakukan dengan pesawat kargo yang rata-rata mengangkut muatan 12 ton/flight.
“Tentu ekspor ini bisa menurunkan beban operasional selain memangkas waktu,” ujarnya.
Ke depan, Rina memastikan jajarannya akan terus membuka kemungkinan ekspor langsung dari daerah lain ke negara tujuan. Terlebih cara ini bisa memudahkan pelaku usaha sekaligus meringankan beban operasional.
“Dengan begitu, harapan kita ekonomi di daerah bisa tumbuh melalui ekspor yang terus bergeliat,” ucapnya.
Sementara Kepala Balai KIPM Ambon, Ashari Syarif, memastikan ekspor perdana dari Ambon ke Jepang dimulai sejak hari ini. Adapun PT Peduli Laut Maluku menjadi perusahaan pertama yang melakukan direct export itu dilepas Gubernur Maluku, Murad Ismail.
Ekspor perdana ditandai penyerahan Health Certificate dari BKIPM Ambon serta Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Ambon. Total ekspor mencapai 19.268 kg ikan tuna dengan nilai Rp1.699.900.032.
Pihak Garuda menyediakan pesawat kargo carteran dari Ambon-Narita lewat Manado.
Ashari menambahkan, ekspor langsung ini berawal dari obrolan saat ngopi bareng di kafe dengan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku, Kepala PTSP Provinsi Maluku, Staf Khusus Gubernur dan Perwakilan Garuda Airlines.
Dari obrolan santai itu dihasilkan kesepakatan dan komitmen yang ditindaklanjuti rapat koordinasi antar instansi terkait pada 5 Januari 2021 di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku.
“Jadi dari obrolan santai, akhirnya terjalin kesepakatan. Rute ekspor akan dilakukan melalui Bandara Pattimura Ambon menuju Narita Jepang melalui Bandara Sam Ratulangi,” kenangnya. (Muhammad Raya)