JAKARTA-MARITIM : Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali memiliki 2 profesor riset peneliti utama Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM). Mereka adalah Didik Wahju Hendro Tjahjo dari Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan Jatiluhur, Purwakarta, dan Estu Nugroho dari Pusat Riset Perikanan, Jakarta.
“Kita telah mendengar orasi ilmiah pemulihan stok dan konservasi ikan tangkap oleh Didik Wahju Hendro Tjahjo, bahwa pemulihan sumber daya ikan merupakan upaya penting pengelolaan perikanan. Dengan tujuan mengoptimalkan produksi tangkapan berkelanjutan dan kelestarian sumber daya perairan,” kata Menteri KP, Sakti Wahyu Trenggono, pada Pengukuhan Profesor Riset KKP, Selasa (9/2), di Jakarta.
Orasi ilmiah kedua bidang akuakultur oleh Estu Nugroho, bahwa benih unggul hasil pemuliaan dapat dipakai sebagai basis meningkatkan produksi akuakultur. Rekayasa benih unggul dengan pertumbuhan cepat, adaptif lingkungan dan ukuran seragam meningkatkan produksi secara signifikan. Penggunaan benih unggul dalam berbagai sistem budidaya tepat-guna bisa menambah produktivitas hingga 800% jika dibanding sistem regular dengan benih loka l.
Trenggono mengatakan, produksi benih unggul kapasitas memadai, didukung tersedianya secara kontinyu dan harga terjangkau serta mudah didapatkan, akan jadi kunci penting peningkatan produktivitas akuakultur berbasis benih unggul. Ini memberi keuntungan semua pihak dan merealisasikan target produksi budidaya ikan air tawar nasional.
“Saya ingin pastikan Iptek bagian integral dari seluruh pelayanan ke masyarakat. Sehingga dapat jadi kemajuan membangun dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Riset hadir untuk itu,” katanya. (Muhammad Raya)